Tips Penggunaaan Google Classroom dalam Pembelajaran Sosiologi — Google Classroom, atau Ruang Kelas Google, adalah perangkat lunak yang diperkenalkan 12 Agustus 2014 silam oleh
Google Apps for Education.
Perangkat lunak ini,merupakan serambi pembelajaran campuran yang
diperuntukkan bagi setiap ruang lingkup pendidikan. Dimaksudkan untuk
menemukan jalan keluar atas kesulitan dalam membuat, membagikan, dan
menggolongkan setiap penugasan tanpa kertas.
Boomingnya penggunaan
Google Classroom d kalangan dunia pendidikan tanah air, adalah saat himbauan pemerintah untuk melakukan
home learning
sebagai dampak dari mewabahnya pandemi Covid-19. Guru dan peserta didik
harus tetap melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh dengan
menggunakan teknologi
internet.
SMA Negeri 2 Padang Panjang sebagai lembaga pendidikan, juga melakukan
home learning untuk keberlanjutan pembelajaran kepada peserta didik. Awalnya, proses pembelajaran jarak jauh menggunakan fasilitas
Whatshapp Group. Ternyata media itu mempunyai keterbatasan dalam mengoreksi tugas dan daya tampung memori
smartphone pengguna.
Sebagai sebuah pembelajaran yang inovatif maka sebagai guru mata pelajaran Sosiologi, penulis memanfaatkan
Google Classroom sebagai fasilitas belajar jarak jauh. Penggunaan fasilitas
Google Classroom dilaksanakan untuk tiga kelas pembelajaran yaitu, XI IPS 1, XI IPS 2, dan XI IPS 3.
Penggunaan
Google Classroom dalam pembelajaran Sosiologi
ternyata sangat menarik dan mempermudah pelaksanaan bagi guru dan
peserta didik. Menurut penulis, manfaat yang bisa dirasakan langsung
bagi pengguna aplikasi ini di antaranya adalah:
Pertama,
Google Classroom menggabungkan banyaknya layanan
Google
secara berbarengan, guna mengulurkan sambung tangan bagi
lembaga-lembaga pendidikan agar beralih cara menuju sistem tanpa kertas.
Kedua, pembuatan dan pemberian tugas bisa dilakukan penyelesaiannya melewati
Google Drive sambil menggunakan
Gmail
untuk membuat pemberitahuan di ruang kelas Google. Siswa dapat diundang
ke sebuah ruang kelas dengan beberapa cara, yaitu melalui basis data
lembaga, melalui sebuah kode pribadi yang kemudian dapat ditambahkan di
dalam antarmuka siswa, atau dengan didatangkan secara sendirian dari
Sistem Pengelolaan Keterangan Sekolah (
School Information Management System).
Ketiga,
Google Classroom disatupadukan dengan
Google Calendar dari para siswa dan guru. Tiap-tiap kelas dibuatkan dengan adanya sebuah berkas yang dipisahkan oleh
Google Classroom di dalam masing-masing layanan
Google. Di mana siswa dapat menyerahkan hasil kerjanya untuk diklasifikasikan oleh seorang guru.
Keempat, penyampaian kabar melalui
Gmail membebaskan guru untuk membuat pengumuman serta menanyakan mengenai soal-soal kepada siswa dalam kelasnya masing-masing.
Kelima, guru bisa menambahkan siswa secara langsung dari direktori
Google Apps dan bisa menyediakan sebuah kode yang dapat dimasukkan sebagai jalan masuk/akses untuk mereka ke kelasnya.
Cara membuat kelas belajar
Berikut ini adalah langkah yang bisa digunakan untuk membuat kelas belajar di Google Classroom. Buka alamat:
https://classroom.google.com dan
login dengan
username dan
password akun
Google pribadi atau akun
Google Suite for Education dari Institusi pendidikan atau lembaga atau sekolah. Cara untuk penggunaan dari perangkat seluler, unduh dan pasang aplikasi
Google Classroom, lalu masuk menggunakan akun Google. Setelah masuk, klik ikon (+) di pojok kanan atas, lalu pilih “
create class”. Selanjutnya centang tanda persetujuan, beri nama kelas (wajib), bagian, subyek/pelajaran hingga ruangan. Lalu tekan tombol “
create”.
Sekarang kelas
online sudah tersedia.
Dalam pembelajaran sosiologi lebih baik menggunakan akun
Google Suite for Education , karena fiturnya lebih lengkap. Setelah menyiapkan kelas maya, lalu undang siswa untuk belajar pada
Google Classroom
menggunakan kode kelas. Kode kelas terdapat di bawah judul atau nama
kelas, berupa kombinasi angka dan huruf. Kode kelas ini kemudian kita
berikan kepada peserta pembelajaran. Bisa lewat pesan Whatsapps atau
dijadikan status atau postingan di media sosial. Lalu peserta yang
menerima kode kelas, memasukkan kode tersebut pada
dashboard Google Classroom, sehingga tergabung dengan kelas. Cara ini efektif digunakan apabila pengajar tidak tahu alamat email peserta pembelajaran.
Bisa juga dengan cara mengirim undangan lewat email. Untuk itu,
pengajar harus tahu alamat email masing-masing peserta pembelajaran.
Caranya, silahkan klik halaman “
People atau Anggota” di bagian atas
dashboard. Setelah itu muncul jendela berisi dua opsi: mengundang orang lain sebagai “
Teachers atau Guru” atau sebagai “
Students atau Siswa”.
Menggunakan ruang kelas
Google Classroom terdiri dari 4 bagian: 1)
Stream
(Forum), halaman aktivitas yang menampilkan Pengumuman, Pertanyaan
(diskusi), Materi (Bahan Pengajaran) dan Tugas yang diberikan guru. Di
halaman ini, guru dan siswa bisa langsung saling berinteraksi. 2)
Classwork (Tugas Kelas), halaman yang digunakan untuk membuat tugas atau membuat materi pengajaran, 3)
People (Anggota), dan 4)
Grades (Nilai), halaman untuk mengatur penilaian dari setiap tugas yang diberikan.
Pengalaman penulis menggunakan
Google Classroom dalam
pembelajaran Sosiologi, menjadi lebih menarik bagi guru dan peserta
didik. 94 % peserta didik sudah melakukan proses belajar mengajar dengan
baik, sisanya tidak mengikuti
Google Classroom disebabkan keterbatasan fasilitas
smartphone, atau jaringan di daerah mereka. Adanya fitur dari
Google Education
yang bisa diterapkan ini, tidak hanya memudahkan siswa mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru, tetapi mereka juga bisa melakukan
pembelajaran tatap muka melalui
Google Hanguot Meet.
Referensi
- https://id.m.wikipedia.org/wiki/google_Classrom
- https:/edu.google.com
- https://classroom.google.com
Penulis: Witrina (Guru SMA Negeri 2 Padangpanjang, Sumbar)